Subconscious

Semalam aku bahkan bermimpi bahwa yang terjadi kemarin itu tidaklah nyata. Dalam mimpiku, tiba-tiba saja dering telponku terdengar di pagi hari ini, setengah tak percaya aku lihat namanya di layar, segera kuangkat tapi aku terlewat. Lalu aku hubungi kembali, tapi yang kudengar hanyalah sunyi, ku beranikan diri untuk berkata halo lalu kudengar dia beredehem di ujung sana. Bahagianya.
Dia lalu bercerita tentang monyet dan algojo, aku bahkan tak tahu itu apa, entah mungkin sebenarnya memang tak ada cerita demikian, tapi yang ingin dia sampaikan adalah bahwa yang semalam itu dia tidak serius, dia hanya mempermainkanku. Kami mengobrol ringan sebentar, lalu aku terbangun.
Berharap yang kualami tadi adalah nyata, segera kulihat handphoneku, dan setelah kubuka, ternyata layar pertamanya adalah chat kami. Rupanya betul mimpi, alam bawah sadarku begitu berharap bahwa yang kemarin itu tidaklah benar. Sayangnya kenyataan membangunkanku.
Tapi kemudian aku tersenyum simpul. Semalam tadi, aku hampir meminta berbincang sebentar dengannya, sudah hendak kuketik "can we talk for the last time?" Tapi aku merasa aku meminta terlalu banyak. Tapi mimpi ini ternyata bisa sedikit menghiburku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Kritik dan saran sangat diharapkan dan dihargai. Salam Blogger Indonesia.