Perpisahan

Ternyata, memang tak semua hal punya kesempatan kedua. Sebuah genggaman yang lepas bisa jadi tak akan bisa kamu raih lagi. 

Aku ucapkan terimakasih untuk perpisahan yang sangat indah darimu, yang bahkan membuatku malu, dan merasa tak layak mendapatkannya. 

Aku pernah membaca sebuah artikel, katanya pertemanan yang sudah berjalan 4 tahun bisa bertahan selamanya. Aku, dengan seorang sahabatku saat itu, begitu percaya diri bahwa persahabatan kami mungkin bisa bejalan demikian. Tapi ternyata, di tahun kelima persahabatan kami usai. 

Di waktu yang lain, aku membaca artikel lainya, konon, persahabatan yang sudah berjalan lebih dari 7 tahunlah yang mungkin bertahan selamanya. Saat itu aku membacanya sendiri, pikirku, mungkin kali ini, artikel ini yang betul. Lama aku meyakininya, tapi ternyata di tahun ke 11 persahabatanku kembali usai. 

Senang dan sedih bercampur di dalam dadaku hari ini, sesak dan haru, penyesalan, rasa rindu, rasa syukur, aku tidak bisa memilih salah satu. Terimakasih untuk 11 tahun persahabatan kita, semoga bahagia selalu mengiringimu, semoga selalu manusia-manusia baik menemani di setiap langkah perjalananmu.  

Sampai jumpa, jika Allah berkenan membuat kita berpapasan entah di jalan yang mana, karena kadang dunia bisa menjadi begitu sempit. Atau, selamat tinggal, jika ternyata ini memang betul yang terakhir kali bagi kita. Terimakasih untuk semua kebaikan, untuk semua ketulusan, untuk semua waktu dan usahamu. Juga maaf, atas semua salahku, kurangku, buruknya sifatku dan semua perkataan dan tindakanku.  Terimakasih sudah bersabar. Maaf untuk segalanya 🙏

Malam ini mungkin akan panjang bagiku, tapi tentu saja, memang sudah seharusnya. Ada harga yang sangat mahal yang baru saja terlepas dariku, karena kobodohanku sendiri, bagaimana bisa tak kuratapi hari ini. Tapi apapun itu, entah menangis, meratap atau tertatih, besok lusa dan seterusnya kuharap kita selalu berusaha bertahan meski entah di belahan langit yang mana kita berada.

Jadi, baiklah. This is the end.