Take It Easy


Mungkin, memang tak semua bab harus dibaca. Aku menemukan diriku kesulitan menyelesaikan membaca sebuah buku. Kadang karena tak menarik, atau gaya penulisan yang membosankan, atau entahlah, hanya terasa enggan. Aku menemukan diriku mencari potongan-potongan cerita yang bisa selaras dengan diriku, entah pengalaman hidup, cara berpikir, sudut pandang, dan lainnya. Singkatnya, aku hanya mencari yang relate saja. 

Rasa-rasanya sudah beberapa kali aku katakan bahwa aku cukup perfeksionis. Aku merasa bersalah jika ada satu bab yang aku skip, akhirnya aku memaksakan diri untuk terus membacanya sampai akhirnya aku bosan, dan tentu saja ujung pangkalnya adalah buku itu tak pernah aku sentuh lagi. 

Libur lebaran tahun ini, sebetulnya aku ingin sekali pergi ke toko buku lagi. Tapi urung, selain karena secara finansial kurang baik (hehe :3), aku juga malu pada beberapa buku yang belum sempat aku baca sama sekali. Beberapa hari lalu, aku marathon baca sampai beberapa jam untuk menyelesaikan satu buku, betul saja, sudah hampir setengah jalan. Sampai akhirnya aku bertemu dengan beberapa bab yang sangat membosankan. Satu-dua hari kemudian aku tunda, lalu aku coba baca lagi, tapi kali ini baca cepat (atau baca kilat? :D). Sampai kemudian aku menemukan bab selanjutnya, dan kamu tahu, baru 2 paragraf, mataku sudah berkaca-kaca. 

Lalu aku mulai berpikir, bukankah pernah aku katakan bahwa tidak ada cara yang benar atau salah untuk membaca buku? Kita bisa mulai dari akhir, atau dari awal, atau dari tengah sekalipun. Bagaimana bisa aku lupa. Itu menjengkelkan sekaligus menenangkan. Bahwa tidak harus semuanya sesuai urutan, bahwa tidak harus semuanya sesuai aturan, karena tidak semua hal punya urutan, karena tidak semua hal punya aturan. Bisa dipahami bahwa kadang aturan dan urutan bisa mempermudah, tapi kadang juga menyulitkan. Tentunya ini tidak bisa diterapkan dalam semua hal, tapi setidaknya, untuk hal-hal yang  memang bebas, jangan buat belenggu. 

Tapi mungkin, ini bukan hanya tentang buku. Mungkin juga sebuah pengingat, agar kita tidak terlalu keras pada diri sendiri, semua orang berusaha yang terbaik, tapi selalu ingat bahwa kita tidak sedang berlomba dengan siapapun. Apapun yang kita mulai, meski berat dan tidak selalu mulus, semoga bisa kita selesaikan. Dan meskipun begitu, kadang, memang ada hal-hal yang tidak perlu untuk diselesaikan. You choose, you observe, and you decide. You do you!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Kritik dan saran sangat diharapkan dan dihargai. Salam Blogger Indonesia.