Membuka Hati


Dalam banyak kesempatan, aku tak mengerti bagaimana cara orang lain memulai lembaran baru. Seminggu lalu, seorang teman yang tengah datang bulan memikirkan hal aneh dan bertanya padaku. Katanya, bagaimana jika aku sudah membuka hati tapi dikemudian hari dia mengecewakan? 

Lalu hari ini, aku yang tengah datang bulan memikirkan hal yang serupa tapi tak sama, pikirku, bagaimana jika aku mulai membuka hati lalu dikemudian hari aku mengecewakan? 

Padahal jawabannya sama. Tempo hari, aku yang masih dalam mode normal menjawabnya seperti ini : 

Aku betul-betul berharap kamu bisa membuka hati, entah dengannya atau laki-laki lainnya, aku tahu aku ga berhak ngomong gini karena aku juga ga bisa ngelakuin itu. Tapi kalo kita bicara kecewa, apakah ada kemungkinan manusia itu tidak mengecewakan? Entah karena kekurangannya atau karena ekspektasi kita, karena memang kita begitu adanya, memang kita ditakdirkan tidak sempurna. Kamu, dengan semua usaha terbaik yang pernah kamu lakukan untuk orang lain, apakah selalu semuanya membuat mereka puas? Apa ga ada diantara mereka yang kecewa sama kamu? Bahkan dengan alasan yang tidak bisa kamu pahami. Memang begitu, kita hanya saling mengisi, saling mengupayakan, sampai bisa saling menerima. Semoga kamu lekas membaik, semoga kita lekas membaik.

She said thank you for this, back then. Tapi ketika ucapan itu diarahkan padaku, ternyata aku, masih merasa sulit menerimanya. But however, it’s just a random thought dari seseorang yang tubuhnya sedang diambil alih hormon, besok lusa aku yakin pasti sudah menguap. 

Hari ini lebaran hari pertama, dan so far, it’s soo gooood. Aku sudah merasa lebih baik dalam hal sosial. Masih tidak suka keramaian, tapi sudah tidak membencinya. Masih tak suka berlama-lama di luar, tapi aku merasa itu bukan hal besar, mungkin karena aku tahu tenggat waktunya, tahu kalau itu tidak seterusnya, menerima bahwa ini memang harus dilewati, dan ini bukan hal besar. Sepertinya, aku rasa, aku sudah mulai menerima diri. Aku tahu masih terlalu jauh perjalanannya, tapi, perihal membuka hati, mungkin bisa aku pertimbangkan untuk aku pikirkan di lain hari. Sekian, see you again!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Kritik dan saran sangat diharapkan dan dihargai. Salam Blogger Indonesia.