SEPI

 

Salah satu hal yang paling aku takuti adalah mempercayai apa yang aku pikirkan tanpa aku tahu apakah itu benar atau tidak. Dan buku ini sangat membantuku, isinya ditulis oleh orang-orang yang memang ahli di bidangnya. Bahkan di hampir semua halamannya, selalu ada catatan kakinya. 

Aku punya banyak sekali catatan di buku ini, rasanya seperti memiliki teman bercerita, teman yang mengerti dan menasihati, juga teman yang membantuku lebih mengerti diri sendiri. 

Beberapa catatan yang aku sukai dari buku ini diantaranya: 

“Bahkan, beberapa penelitian membuktikan bahwa merasa dipahami justru lebih penting daripada dicintai, walaupun keduanya sama-sama berarti.” – Halaman 45.


Pada kalimat ini ada catatan kaki nomor 59, yang kalau kita mau, kita sangat bisa telusuri sumbernya. Jadi, ini bukan sekedar pernyataan bebas yang ditulis begitu saja, melainkan pernyataan yang bisa dipertanggungjawabkan dan bisa kita cari tahu sumbernya. Mungkin terdengar berlebihan ya, tapi aku merasa itu perlu. (Jika penasaran, ini alasanku sangat hati-hati memilih buku)

Kemudian catatan lain yang aku suka ada di halaman 131 mengenai kalimat afirmasi, dan di halaman lainnya mengenai bagaimana cara memetakan pikiran, ada tentang journaling beserta contohnya, dan tentang compassion dan flow. Maaf tidak ada petikannya, karena terdiri dari beberapa paragraf dan bahkan ada yang hampir satu halaman, jadi tidak mungkin aku tuliskan :3 Hm mungkin sih, tapi aku merasa itu terlalu detail saja, dan terlalu panjang :3

Singkatnya buku ini menurutku bagus banget dan recommended banget. Ini aku bukan iklan ya, tidak ada kemitraan berbayar juga :D Ini murni memang karena aku suka bukunya, isinya padat tapi ringan dan mudah dimengerti. Sejauh ini menjadi salah satu koleksi bukuku dengan penanda terbanyak. 

Terakhir, mengutip dari prakata dalam buku ini, kesepian dan kesendirian dianggap sebagai satu paket yang tak bisa dipisahkan. Yang sendiri pasti kesepian, yang kesepian pasti selalu sendiri. Padahal tidak selalu begitu. Keduanya bisa berjalan beriringan, tapi  bisa juga tak saling berkaitan. Lalu, yang mana kita? Yang sendiri tapi tidak merasa kesepian, atau justru yang beramai-ramai tapi merasa kesepian?. Yuk temen-temen, kita belajar untuk lebih memahami diri kita sendiri, karena yang paling sayang kita, ya kita :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Kritik dan saran sangat diharapkan dan dihargai. Salam Blogger Indonesia.